Memanangkan
Pilkada tidak lepas dari memanfaatkan Partai sebagai partner dan kenderaan
politik untuk meraih kemenangan. Sementara masyarakat kita sendiri banyak yang
tidak atau kurang senang dengan partai politik. Sebagai Kandidat anda harus
bisa melihat keadaan ini, dan memanfaatkan partai politik di tengah persepsi
masyarakat yang belum sepenuhnya bisa menerima partai dengan elegan. Dalam
pandangan masyarakat partai politik justeru masih banyak sisi negatifnya. Hal
ini bisa terlihat dari berbagai jajak pendapat publik yang dilakukan Lembaga
Survei Indonesia (LSI) dan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) sejak
2004, secara konsisten ditemukan fakta bahwa masyarakat cenderung berpandangan
negatif terhadap partai politik dan para
politisi.
Masyarakat
tahu persis sebab para politisilah yang mengisi lembaga DPR, persepsi terhadap
DPR pun secara konsisten cenderung negatif. Menurut LSI, tingkat kepercayaan masyarakat kepada parpol
dan DPR berada di kisaran 50 persen. Ini angka terendah dibandingkan dengan
tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Presiden sebesar 83 persen, KPK 81
persen, dan TNI 83 persen. Angka ini lebih rendah lagi pada 2014, setelah
pemilu legislatif dan pemilu presiden. Pada Oktober 2014, kepercayaan terhadap
parpol dan DPR ada di kisaran 40 persen. Peningkatan pada awal 2015 dapat saja
dimaknai positif, tetapi kemungkinan besar peningkatan kepercayaan itu lebih
karena tingkat harapan masyarakat yang tinggi ke pemerintahan baru.
Persepsi
negatif masyarakat ini tampaknya berkorelasi dengan apa yang tergambar dan
terlihat oleh masyarakat atas perilaku atau informasi yang sampai kepada mereka
tentang parpol dan politisi di dalamnya. Ketika diminta menggambarkan parpol
dan politisi, dalam berbagai jajak pendapat tersebut, tiga hal yang paling
diingat masyarakat semuanya negatif. Biasanya masyarakat selalu mengemukakan
bahwa politisi adalah orang yang hanya peduli pada kepentingan pribadi dan
golongannya, banyak berjanji tetapi lebih sering tidak menepatinya, dan lebih
suka bicara tentang diri mereka ketimbang dengan apa yang tengah jadi
permasalahan masyarakat. Dengan ingatan negatif seperti ini, tak mengherankan
kalau tingkat kepercayaan publik akan selalu rendah terhadap partai politik.
Sebagai
Kandidat anda harus bisa memposisikan diri dan memanfaatkan peran partai
politik ini dengan tepat dan sesuai dengan persepsi masyarakat lokal. Kalau di
daerah itu masyarakat tidak terganggu dan malah senang dengan keterlibatan
partai, maka anda bisa mengoptimalkan peran partai. Tetapi kalau di wilayah itu
orang banyak yang alergi akan keberadaan partai, maka Tim Sukses anda lebih pas
muncul dengan wajah para relawan yang bertekad mensukseskan kandidat pilihan
rakyat.
Kalau
kita mencoba melihat penomena seperti ini di
sejumlah negara demokrasi yang sudah maju, umumnya partai yang berhasil
memperoleh dukungan dan persepsi positif serta sukses dalam pemerintahan adalah
partai yang menjalankan tradisi demokrasi dalam partainya sendiri; partai
yang transparans dan partai yang mampu
merangkul masyarakat. Dalam menjalankan demokrasi internal, sebuah partai
memiliki nilai-nilai dan aturan-aturan yang jelas, terbuka, dan dipraktikkan,
baik oleh para pemimpin maupun anggota partai tanpa kecuali. Unit-unit di
tingkat cabang dan ranting partai dapat berfungsi secara berkesinambungan.
Karena
itu sebagai Kandidat maka anda harus jeli memanfaatkan keberadaan partai.
Partai yang sukses selalu melakukan
program – program yang berasal dari rakyat, untuk rakyat dan oleh masyarakat.
Usahakan dengan berbagai cara agar partai
selalu hadir di tengah-tengah masyarakat, sehingga ia dapat tumbuh dan besar
seiring dengan perkembangan masyarakat. Kembangkan strategi partai dalam
berkomunikasi dengan masyarakat, kembangkan semangat kekeluargaan, dengan
menjalankan berbagai kegiatan yang terkoordinasi dengan baik di di semua level
kepengurusan partai. Kalau perlu partai
jangan hanya mengandalkan pada anggota partai saja. Tetapi gabung dengan
relawan yang merasa memiliki keterikatan dengan partai yang bersangkutan.
Dengan demikian, akan mudah bagi Tim Sukses menggerakkan semua potensi partai
maupun masyarakat secara sinergis dalam setiap kegiatannya. Sinergitas inilah
yang oleh Sun Tzu sering disebut kunci kesuksesan. “Ibarat air usahakan agar
selalu fleksibel : Tinggi ke rendah,
menghindari musuh yang kuat tapi serang yang lemah ; Ikut bentuk yang dilalui bagai alur sungai.
Rencana berubah sesuai perubahan kubu musuh ; dan tidak dominan pada suatu
perubahan, ubah strategi sesuai perubahan pihak musuh.”
Penulisan
buku Tips ini diawali oleh pemikiran terkait terbitnya buku “Strategi Suntzu
Menangkan Pilkada”, yang padat dengan berbagai taktik dan strategi, kenapa kita
tidak buatkan sebuah Buku Tips yang lebih ringkas dan praktis tetapi tetap
dengan bobot yang setara?. Pemikiran itu kemudian di uji dan diproses lewat
mekanisme diskusi rutin yang melibatkan pakar Tim Perbatasan, dan Tim
Pertahanan dari kelompok www.wilayahperbatasan.com. Setelah beberapa kali
berdiskusi maka jadilah ia buku tips ini. Ternyata hasilnya tidak saja sekedar
Tips untuk memenangkan Pilkada secara Elegan, tetapi sudah hampir menyeluruh
berisi suatu strategi dan taktik dari suatu proses pemenangan Pilkada secara
Elegan. Hasilnya maka jadilah buku Tips ini.
Penulis
berterima kasih pada kerjasama Tim, baik sesama mantan anggota Tim Pakar Batas
Kemdagri, juga tim ahli PT Indah Unggul Bersama dan semua anggota dari Tim
Perbatasan dan Pertahanan yang terhimpun dalam jaringan
www.wilayahperbatasan.com dan www.wilayahpertahanan.com Semoga buku tips ini dapat memberikan manfaat
pada kemajuan berdemok rasi di tanah air tercinta.
Penulis
Harmen Batubara
Isi
|
|
Kata Pengantar
Daftar Isi
Sekapur Sirih
Kenapa Buku Tips Ini Saya Tulis
Apa Manfaat Buku Tips Ini Buat Anda.
Defenisi dan Pengertian
Daftar Pustaka
Langkah Pertama. Memenangkan Pilkada Siapkan Tim Suksesmu
Langkah Kedua, Tahu Tata Cara dan
Aturan Pilkada
13 Poin Hasil Akhir Revisi UU Pilkada 2015. Yang sekaligus merupakan
Kesepakatan antara DPR dan Pemerintah.
Langkah Ketiga. Pilih Kenderaan Politikmu dan Kenali Petahana.
Langkah Keempat. Temukan Visi dan Misimu, Gratiskan Pendidikan dan
Kesehatan.
Langkah Kelima. Kenali Daerah
Pilkadamu (Kekuatan Sendiri, Petahana dan Lawan).
Langkah Keenam. Bentuk Tim Suksesmu.
Langkah Ketujuh. Buat Peta Jalan Kemenanganmu.
Langkah Kedelapan. Launching Kampanyemu Dengan Elegan.
Langkah Kesembilan. Jaga dan Optimalkan Momentum Kemenangan.
Langkah Kesepuluh. Jaga dan Amankan Kemenanganmu.
Sekilas Tentang Penulis
|
No comments:
Post a Comment