Belum
Juga Dapat Momongan? Coba Cek Kebiasaan Anda
Susah
Punya KeturunanBeberapa pasangan akan mulai merasakan sulitnya mendapatkan
keturunan setelah mencoba beberapa kali dan tidak berhasil. Apalagi sudah
melakukan tips-tips cepat hamil yang di sarankan. Tidak sedikit
pertanyaan-pertanyaan mulai bermunculan , “kenapa sih saya susah hamil?”,
“bagaimana cara cepat hamil yang sudah terbukti?”, “Dia kok cepet banget
hamilnya, padahal nikahnya baru kemaren…?” dan pertanyaan lain yang semisalnya.
Kekhawatiran seperti ini sering muncul di tahun pertama setelah program hamil
dilakukan. Penyebabnya harus segera dicari. Jika telah melewati 1 tahun lamanya
namun belum juga mendapatkan anak, maka harus segera konsultasi ke dokter.
Dokter akan mencoba mendeteksi penyebabnya, dan mengobati masalah penghambat
kehamilan anda tersebut.
Ada
beberapa masalah umum yang paling sering menjadi penghambat, atau jawaban
mengapa beberapa pasangan sulit mendapatkan kehamilan. Berdasarkan statistik,
penyebab susah hamil dikarenakan infertilitas masing-masing pasangan.
Infertilitas oleh pihak istri sebesar 45% meliputi masalah pada saluran telur,
masalah ovulasi, endometriosis, rahim dan mulut rahim. 40% infertilitas dari
pihak suami meliputi masalah pengeluaran sperma, pematangan dan produksi
sperma, infeksi bawaan yang menyebabkan penyempitan saluran sperma, faktor
imun, maupun faktor asupan gizi. Sedangka 10-15% sisanya belum diketahui dan
masih belum jelas.
Di
bawah beberapa “biang keladi” ketidaksuburan sekaligus penghambat kehamilan
yang paling sering ditemukan pada pasangan (suami maupun istri) yang sedang
berusaha untuk hamil.
20 Penyebab Ketidaksuburan
Pasangan Suami Istri.
#1 – Sering Mengalami Stres. Ternyata,
gaya hidup mempunyai andil besar dalam menentukan tingkat kesuburan seseorang.
Sekitar 15-20% infertilitas disebabkan oleh gaya hidup yang memicu stres.
Padahal kondisi psikologi yang penuh gejolak dan tekanan dapat menyebabkan
gangguan spermatogenesis, spasme tuba falopi, gangguan ovulasi, dan menurunnya
gairah berbubungan suami-istri.
#2 – Terlalu Kurus. Wanita
yang terlalu kurus pada umumnya sering mengalami gangguan pada siklus
menstruasi, misalnya saja atlet maraton, penari balet, model, maupun wanita
yang mengalami penurunan berat badan drastis secara mendadak. Hal ini dapat
dimengerti sebab fungsi lemak antara lain adalah melancarkan metabolisme tubuh
seseorang.
#3 – Kegemukan (obesitas). Wanita
dengan timbunan lemak bisa mengganggu kinerja organ tubuhnya, termasuk organ
reproduksi itu sendiri. Tingginya kadar kolesterol akan mengacaukan
keseimbangan hormon sehingga berdampak pada terganggunya siklus menstruasi,
haid kadang terlambat datang, atau bahkan sama sekali tidak datang dalam
beberapa bulan meskipun tidak hamil. Bisa juga sebaliknya, menstruasi secara
terus menerus keluar tetapi tidak teratur. Padahal, jika siklus menstruasi
tidak teratur akan sulit melakukan perhitungan pematangan sel telur, ovulasi
tidak dapat dideteksi dengan tepat, sedangkan melakukan hubungan seksual diluar
masa ovulasi sangat kecil peluangnya untuk terjadi pembuahan.
Sementara
pria pria yang terlalu gemuk memiliki tumpukan lemak dimana-mana, daerah
bagian atas kemaluan (pubis) salahsatunya. Penumpukan lemak di daerah ini
mengakibatkan penis tampak kecil dan lebih pendek. Sehingga membatasi kontak
saat berhubungan seksual. Selain itu, kegemukan juga memperngaruhi kadar hormon
testosteron. Sebagaimana diketahui, bahwa hormon testosteron bertanggung jawab
dalam perkembangan organ reproduksi, seperti munculnya penanda seks sekunder
pria sebelum masa puber, keberlangsungan pembetukan sperma, dan mempertahankan
fungsi seksual pria setelah masa puber tersebut.
#4 – Polusi Lingkungan. Sebagai
contoh, polusi udara karena kebiasaan merokok ataupun timbal buangan dari
kendaraan bermotor. Mengandung zat polutan yang terbukti dalam menurunkan
kualitas sperma pria. Sama halnya dengan ganja, heroin, maupun kokain bisa
mengkibatkan terganggunya sekresi hormon prolaktin dan gonadotropin sehingga
pelepasan sel telur pada wanita menjadi terhambat.
#5 – Minuman Beralkohol. Wanita
yang menenggak minuman beralkohol akan menekan produksi hormon progesteron dan
estrogen, akan tetapi meningkatkan kadar prolaktin sehingga menghambat poses
ovulasi. Sedangkan pria yang akrab dengan minumal beralkohol akan mengurangi
ukuran testis dan bisa menurunkan volume air mani, mobilitas, morfologi, maupun
konsentrasi spematozoa mereka.
#6 Obat-Obatan. Sejumlah
jenis obat-obatan yang termasuk golongan narkotik ataupun obat-obatan
kedokteran seperti jenis antibiotik, obat maag, obat darah tinggi, antikejang,
serta obat-obatan yang digunakan untuk terapi kanker, bisa mempengaruhi
kualitas sperma dan menurunkan kesuburan wanita.
7#- Faktor Usia. Ketika
wanita telah memasuki usia 35 tahun, tingkat kesuburan mereka mulai menurun. Di
usia 37 tahun, semakin menurun drastis hingga akhirnya memasuki masa menpause
di usia 40-45 tahunan. Sel telur wanita pun semakin berkurang setiap kali
mereka mengalami menstruasi, dan lama-kelamaan habis ketika telah menopause.
Sedangkan pria justru sebaliknya, usia yang semakin bertambah tidak membatasi
kesuburan mereka, di mana testis akan senantiasa memproduksi sel-sel spermatozoa
sepanjang tidak ada masalah dengan anatominya.
8# – Olahraga Terlalu Keras. Wanita
yang melakukan olahraga secara berlebihan dapat menhambat mereka mendapatkan
kehamilan karena terganggunnya siklus mestruasi. Hal ini disebabkan oleh
penurunan level gonadotropin dan peningkatkan produksi kortisol dan edorphin.
9# – Terjadi Sumbatan Pada
Vagina. Apabila terjadi sumbatan maka proses penyampaian air mani
menjadi terhambat. Sumbatan jenis pertama yakni sumbatan psikogen atau sering
disebut dispareunia / vaginismus. Sumbatan jenis yang kedua yaitu sumbatan
anatimis seperti vaginitis, radang vaginia yang disebabkan oleh candida
albicans / trikomonas (kuman yang hidup dalam vagina yang bisa menghambat
pergerakan sperma).
#10 – Kelainan Mulut Rahim. Mulut
rahim normal akan mengarah ke depan, sehingga langsung berhadapan dengan
dinding belakang vagina. Hal inilah yang memungkinkan sel sperma untuk sampai
ke dalam saluran mulut rahim. Jika terjadi penyimpangan dari kondisi normal,
seperti posisi rahim yang menghadap ke belakang maka proses pembuahan akan
terhambat sehingga sulit untuk memperoleh kehamilan.
#11 – Kelainan Rahim. Kelainan
rahim biasanya disebabkan oleh perlengketan, polip atau mioma, masalah
konstraksi rahim, dan peradangan endometrium. Yang semuanya dapat menghambat
perjalanan sel sperma. Meskipun kehamilan diperoleh, biasanya kehamilan
tersebut berkakhir sebelum waktunya.
#12 – Kelainan Saluran Telur. Kelainan
ini merupakan masalah infertilitas yang paling sering ditemukan. Misalnya tuba
membesar secara keseluruhan atau endometriosis, peradangan yang menyebabkan
tuba memendek, pembentukan jaringan ikat (fibrosis), dan perlekatan tuba yang
mengganggu fungsi fimbria (berbentuk rumbai-rumbai dan terdapat di bagian ujung
saluran rahim).
#13 – Kelainan Ovarium (Indung
Telur). Apabila ovuarium (indung telur) ternganggu, misal adanya
kista endometriosis atau tumor dapat menyebabkan ovulasi tidak terjadi. Lalu,
bagaimana mungkin bisa hamil jika tidak ada sel telur yang siap untuk dibuahi?
#14 – Gondongan. Meskipun
kemungkinan terjadinya kecil, hanya sekitar 20-30%. Gondongan tidak bisa
dianggap sepele karena merupakan penyebab yang memungkinkan kesuburan pria
terganggu. Berat atau tidaknya gangguan kesuburan bergantung pada tingkat
kerusakan testis sebagai ‘pabrik’ sel sperma. Jika ternyata rusak parah, maka
yang bersangkutan bisa mengalami jumlah sperma nihil (asthenozoospermia).
Kerusakan seperti ini sifatnya permanen dan tidak bisa diperbaiki dengan cara
apapun.
#15 – Infeksi Vagina. Pada
umumnya, infeksi ditandai munculnya keputihan yang harus diberikan perhatian
secara serius. Karena jika dibiarkan berlanjut dan tidak dilakukan pengobatan,
maka infeksi ini akan semakin meluas ke atas hingga rahim atau ke adneksa yang
terdiri dari indung telur, saluran telur, otot penyangga rahim atau ligamen.
Pengobatan bisa dengan obat-obatan antibiotik yang tepat. Namun mengobati
infeksi ini butuh kesabaran saat melakukan terapi hingga infeksi benar-benar
sembuh. Anda juga dapat mencegah infeksi dengan menjaga kebersihan vagina saat
buang air. Khususnya jika terpaksa harus buang air di tempat umum yang
kebersihannya kurang terjaga, sebisa mungkin begitu menemukan air bersih untuk
segera dibilas. Perhatikan juga cara membasuhnya, yaitu dari atas ke bawah.
Bukan sebaliknya, dari dubur ke arah vagina, karena hal ini memungkinkan kuman
yang bersarang di anus terbawa ke vagina.
#16 – Endometriosis. Seorang
wanita dapat dikatakan terkena endometriosis ketika jaringan endometrium tumbuh
bukan di tempat yang seharusnya. Munculnya endometriosis diduga karena
rangsangan hormon estrogen yang terlalu berlebihan, sehingga dasar
pengobatannya pun dengan pengobatan hormonal, yaitu dengan memberikan hormon
anti estrogen selama paling kurang 2 bulan. Dengan demikian, diharapkan
perkembangan jaringan endometrium dapat terhambat dan tidak menjalar ke
mana-mana. Celakanya, ovarium menjadi tempat yang paling sering ditumbuhi
jaringan edometrium ini. Sehingga dapat mengakibatkan perlengketan ke usus,
saluran telur, rahim, maupun organ lain disekitarnya. Jika setelah pemberian
hormon tidak didapatkan perbaikan, biasanya akan dilakukan tindakan operasi
laparoskopi atau laparotomi.
#17 – Kuratase Berulang. Kuret
yang dilakukan berulang kali untuk waktu yang berdekatan, diduga dapat menjadi
pemicu munculnya perlengketan pada rahim, apalagi jika kuret tidak benar-benar
steril, Endometrium menjadi menutup yang seharusnya berbentuk rongga, dengan
demikian yang bersangkutan menjadi susah punya keturunan bahkan mandul.
#18 – Kelainan Plasenta. Secara
normal, plasenta dengan sendirinya akan keluar sekitar 30 menit setelah bayi
dilahirkan. Jika lebih dari 30 menit dan tidak keluar, mau tidak mau hari
segera dilakukan cara manual untuk mengeluarkannya, meskipun resiko bisa
terjadi pendarahan karena jebol-nya pembuluh darah. Jika kondisinya teramat
parah, alternatif lain yang dapat ditempuh yaitu dengan pengangkatan rahim
untuk meminimalisir pendarahan. Kondisi inilah yang kemudian membuat rahim
menjadi carut marut, dan menyebabkan infertiltas.
#19 – Riwayat Operasi. Karena
setiap tindakan operasi selalu menyisakan luka terbuka, khusunya setelah
melakukan sesar dan operasi usus buntu. Peluang terjadinya perlengketan sering
disebabkan oleh proses sesar yang tidak benar, menyisakan banyak darah, atau
mereka yang penyembuhan lukanya kurang bagus seperti lukanya belum kering dalam
waktu seminggu setelah operasi. Inilah pentingnya melakukan kontrol kepada
dokter yang menangani operasi tersebut.
Sementara
melakukan sesar untuk kedua kali atau seterusnya membuat kemungkinan terjadinya
perlengketan antara rahim dan dinding perut, usus, dan juga kandung kemih
semakin besar.
#20 – Varikokel. Varikokel
adalah varises akibat pelebaran pada katup pembuluh darah balik yang terjadi di
kantung testis. Pembuluh darah yang melebar di katup vena ini tentu akan
mengganggu fungsi testis sebagai tempat produksi sel sperma, mempengeruhi
jumlah maupun kaulitas sperma yang diproduksi. ( Sumer : http://akuinginhamil.com/susah-punya-keturunan-deteksi-20-penyebabnya)
No comments:
Post a Comment