May 28, 2015

Ingin Cepat Hamil, Rendahnya Kesuburan Penyebab wanita sulit hamil



http://tipshamil.com/?ref=harmenharmen
Ingin Cepat Hamil, Rendahnya Kesuburan Penyebab wanita sulit hamil

Bagi banyak orang, mempunyai anak adalah hal yang sangat diidam-idamkan karena berbagai alasan. Ada yang sudah tidak sabar ingin punya momongan. Ada yang didesak oleh mertua atau orang tua yang “kebelet” ingin menimang cucu. Ada juga yang sudah tidak sabar ingin menjadi ibu. Ada demikian banyak alasan untuk ingin mendapatkan keturunan, tapi sayang ada sejumlah sebab yang menghambat keinginan itu terwujud. Secara umum, masalah sulit punya anak ini disebabkan oleh faktor pria, faktor wanita, atau faktor teknis.

Dari sisi pria, penyebab utama kenapa sulit punya keturunan adalah kualitas sperma yang rendah. Hal ini disebabkan oleh gangguan pada proses pembentukan spermatozoa, yang dipengaruhi oleh faktor genetik dan gaya hidup. Misalnya, sopir bus yang sering duduk di kursi yang panas maka testis nya akan terkena suhu tinggi. Padahal testis (pabrik sperma) hanya dapat memproduksi sperma dengan kualitas baik jika suhunya lebih rendah dari suhu tubuh (sekitar 36-37 derajat Celcius).

Suhu panas dan kelainan pada sperma

Dari sisi wanita, penyebab umum dari masalah kesuburan adalah adanya gangguan hormonal, yang akan menyebabkan masalah atau gangguan pada ovulasi. Akibatnya tingkat kesuburan wanita menjadi rendah. Sebagai contoh, jika hormon tidak seimbang, maka dapat berpengaruh terhadap siklus menstruasi. Gangguan pada siklus haid cenderung mempengaruhi kualitas sel telur yang dihasilkan. Jika sel telur berkualitas rendah, maka akan sulit dibuahi oleh sperma, sehingga perempuan menjadi susah hamil. Wanita yang mengalami hal ini disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan untuk segera ditangani dan mendapat terapi kesuburan.

Sejumlah gangguan lain yang mungkin menjadi penyebab susah hamil pada perempuan:

Alergi pada sperma. Wanita yang mengalami kelainan hormonal antisperma tubuhnya akan membentuk antibodi setiap kali dimasuki oleh sperma. Antibodi akan “menolak” dan “mengusir” sperma yang masuk. Sehingga tidak mungkin terjadi pembuahan. Alergi ini harus diatasi dengan paternal leukocyte immunization.

Menopause dini, yaitu kurangnya atau berhentinya siklus menstruasi dan berkurangnya folikel ovarium sebelum wanita berusia 40 tahun. Hal ini biasanya disebabkan oleh penyakit yang menyerang kekebalan tubuh atau terapi radiasi.

Sindrom Ovarium Polikistik atau Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS), yaitu suatu kondisi yang menyebabkan kelebihan produksi hormon androgen (hormon maskulin pada pria). Karena hormon androgen berlebih, maka terjadi gangguan pada siklus haid dan proses ovulasi. Akibatnya karakteristik pria jadi menonjol, misalnya suara menjadi lebih dalam dan mengalami kebotakan. Wanita yang mengalami sindrom ini harus melakukan terapi diet ketat jika memiliki riwayat obesitas. Jika tidak ada riwayat obesitas, harus konsultasi dengan dokter kandungan untuk mendapat obat yang cocok.

Kerusakan tuba falopi (saluran telur). Pada proses ovulasi, sel telur yang sudah matang dilepaskan dari dalam rahim menuju saluran telur untuk dibuahi. Jika saluran ini rusak, maka sel telur juga akan terpengaruh. Biasanya kerusakan disebabkan oleh penyakit menular seksual, terutama klamidia. Bisa juga disebabkan oleh radang panggul.

Pola hidup yang tidak sehat dan konsumsi obat-obatan tertentu. Jika ketidaksuburan disebabkan oleh obat tertentu, maka menghentikan konsumsi obat tersebut dapat menyelesaikan masalah. Namun, pola hidup yang kurang sehat juga bisa berpengaruh, misalnya konsumsi kafein, alkohol, kebiasaan merokok, makanan tidak sehat, obesitas (kelebihan berat badan), terlalu kurus, PMS, kelebihan atau kekurangan olahraga.

Jika dari pria dan wanita tidak ada masalah, maka kemungkinan besar masalah ketidaksuburan disebabkan oleh faktor teknis. Misalnya usia yang tidak lagi muda (wanita di atas 40 tahun cenderung menghasilkan sel telur yang kurang sehat). Stress (karena pekerjaan atau keadaan rumah tangga yang kurang harmonis) juga dapat berpengaruh terhadap emosi dan hormon, sehingga perempuan menjadi sulit hamil. ( Sumber : http://caracepathamil.com)

No comments:

Post a Comment