July 30, 2015

Ibu Hamil Emosi Pengaruhi Janin, Usahakan Ibu Rileks pada Masa Kehamilan



Emosi Pengaruhi Janin, Usahakan Ibu Rileks pada Masa Kehamilan

Jangan banyak pikiran saat hamil. Nasihat klasik itu bukan tanpa alasan. Kondisi psikologi seorang ibu akan memengaruhi janin yang sedang dikandung. Itu terjadi tidak hanya sesaat, tetapi juga membawa efek jangka panjang. Dr Ignatius Darmawan Budianto SpKJ(K) menyatakan, memang belum ada penelitian yang mengungkap seberapa besar persentase pengaruh kondisi ibu terhadap janin. Namun, berdasar pengalamannya, ibu yang saat hamil sering mengalami stres sangat berpotensi melahirkan anak yang nanti menjadi murung, diam, dan emosional. ’’Sudah pasti memang berpengaruh,’’ tegas dokter spesialis kejiwaan dari RS Adi Husada tersebut.

Penyebab stres yang dialami ibu hamil bermacam-macam, bisa dari permasalahan keluarga atau kejadian pada masa lampau. ’’Ibu hamil yang pernah mengalami pelecehan seksual di masa lampau cenderung memiliki stres yang tinggi,’’ katanya. Tekanan pikiran itu kerap dipicu dari orang terdekat. ’’Misalnya dari mertua yang sebenarnya tidak menginginkan kehadiran sang ibu dan anak. Hal ini memengaruhi sang ibu dan pertumbuhan anak kelak,’’ imbuhnya.
Yang dirasakan ibu, menurut Darmawan, akan dirasakan secara langsung oleh janin. ’’Maka, sebagian besar kepribadian anak dibentuk oleh faktor kondisi kehamilan sang ibu,’’ jelasnya. Gejala anak yang mendapat pengaruh ibu yang depresi saat hamil dapat dilihat sejak awal. Hal tersebut terlihat ketika anak tidak ceria, emosional, temperamen, dan selalu terlihat murung. ’’Ibu hamil yang stres memang tidak hanya berpengaruh buruk secara fisik terhadap anak, tetapi juga mentalnya,’’ ujar Darmawan.
Untuk mencegah terjadinya hal tersebut, Darmawan menyarankan agar melakukan tindakan preventif. Dia menyarankan ibu hamil bisa rileks. Beban pikiran yang berat harus dilepaskan. Ingat anak yang sedang dikandung. ’’Hal itu akan membawa pengaruh positif juga pada bayinya kelak,’’ ujarnya. Salah satu cara memunculkan perasaan tenang adalah mendengarkan musik klasik. Itu juga bagus untuk bayi. Alumnus FK Universitas Brawijaya tersebut menjelaskan, berdasar penelitian, bayi yang diperdengarkan musik klasik sejak dalam kandungan akan memiliki kepribadian yang lebih tenang dan cerdas. ’’Tentu dengan jenis musik yang melodinya tenang,’’ jelasnya.
http://tipshamil.com/?ref=harmenharmen

Selain itu, Darmawan menyarankan kepada ibu yang hamil agar lebih terbuka saat menghadapi masalah. Jika ada masalah, segera dicarikan solusi. Tidak semestinya persoalan dipendam sendiri. ’’Bisa konsultasi dengan orang terdekat atau ke psikiater. Supaya tidak menjadi beban yang akan mengakibatkan depresi lebih tinggi,’’ terangnya. Terapi terhadap anak-anak yang kondisi psikologinya terpengaruh sang ibu saat hamil tentu tidak dapat digeneralisasikan. Darmawan menyatakan, terapi tersebut harus melihat kasus per kasus. ’’Jadi, diobservasi dulu seberapa jauh pengaruhnya, lalu dipecahkan sesuai dengan persoalan masing-masing,’’ ungkapnya.
Dia menuturkan, kepribadian anak yang sudah terbentuk karena kondisi depresi ibu saat hamil dapat berubah dengan perlahan ketika mereka terjun ke dalam lingkungan baru. ’’Dalam fase itu, kehadiran orang tua yang memberi pandangan positif tetap vital diperlukan,’’ jelasnya. (ara/c19/ayi/Jawa Pos,22juli 2015)

No comments:

Post a Comment